Akibat Dikelilingi Pagar Beton Tetangga, Rumah Warga Karang Anyar Jadi Langganan Banjir
KABARKEMIRI.COM, KEMIRI – Sukiman warga Kampung Karang Anyar, RT 01/01, Desa Karang Anyar, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, kebanjiran setiap turun hujan deras. Hal tersebut menyusul di bangunnya pagar tinggi milik tetangga yang mengelilingi bangunan rumah miliknya.
Bahkan, pemerintah desa harus turun tangan guna mengatasai persoalan banjir di rumah Sukiman, pemerintah desa setempat membangun saluran pembuangan air yang difungsikan untuk membuang genangan air di rumah Sukiman menuju saluran irigasi tersier.
Kepala Desa Karang Anyar Suhendri mengatakan, sebelum dibangun saluran pembuangan air, rumah Sukiman mengalami banjir setiap turun hujan deras dengan intensitas yang tinggi.
“Kenapa bisa banjir? Itu karena air hujan terhalang pagar tembok yang berdiri persis di depan rumah Sukiman,” kata Suhendri, kepada Tangerang Ekspres, Rabu (17/2).
Oleh sebab itu, lanjutnya, Sukiman dan keluarga selalu menyedot air menggunakan mesin pompa penyedot, setiap turun hujan deras dengan intensitas tinggi.
Saat ditanya Tangerang Ekspres soal pagar tembok yang berdiri di depan rumah Sukiman merupakan buntut perbedaan pandangan politik saat pemilihan kepala desa (Pilkades) 2019, Suhendri tidak ingin berkomentar tentang hal tersebut. “Maaf bang. No comment,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Gara-gara beda pilihan dalam Pilkades. Sukiman warga Kampung Karang Anyar, RT 01/01, Desa Karang Anyar, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, hanya bisa pasrah saat rumah dirinya dikelilingi pagar tembok. Pemagaran jalan di depan rumah milik Sukiman, disebut buntut konflik antar tetangga yang beda pilihan calon kepala desa saat Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Karang Anyar Desember 2019.
Saat ditemui Tangerang Ekspres di kediamannya, Senin, 23 November 2020, Sukiman mengakui, ia dan tetangganya berbeda pilihan calon kades saat Pilkades Karang Anyar Desember 2019.
“Jalan di belakang rumah saya di pagar sejak dua hari setelah hari H pilkades Karang Anyar Desember 2019. Sedangkan jalan depan rumah saya dipagar sejak sebulan lalu,” ungkapnya.
Sukiman merasa beruntung masih memiliki akses jalan di sebelah barat rumahnya. Sebab lahan jalan di sebelah barat itu masih milik keluarganya yang satu pilihan dengannya.
“Kalau akses jalan di sebelah utara, timur dan selatan rumah saya sudah dipagar. Jadi satu-satunya akses saya dan keluarga keluar-masuk hanya lewat sebelah barat lewat lahan milik keluarga saya,” paparnya, seraya menyebutkan jalan yang dipagar adalah lahan milik tetangganya.
Akibat pemagaran itu kata Sukiman, ia khawatir air hujan yang datang dari arah barat itu bisa ngebanjirin rumah saya. Oleh karena itu, dia berinisiatif menggali tanah yang bermaksud difungsikan untuk tempat penampungan air. Kemudian, air disedot untuk dibuang ke kali yang berjarak sekitar 50 meter di sebelah barat rumahnya.
Sawiyan, tetangga Sukiman membantah tudingan yang dilontarkan Sukiman. “Kami magar jalan dekat rumah dia (Sukiman) karena akibat dia pernah bilang ke kami tidak ikhlas dunia akhirat kalau tanahnya diinjak keluarga kami. Khawatir karena hal itu, maka kami lakukan pemagaran,” ujarnya.
Selain itu, alasannya melakukan pemagaran di dekat rumah Sukiman, lantaran air limbah rumah tangga dari rumah milik Sukiman mengakibatkan lahan depan rumahnya sering tergenang air. “Bahkan pernah orang jatuh karena licin,” tuturnya. Lalu, lanjutnya, pemagaran bertujuan untuk menghindari banjir di kediamannya akibat air hujan yang mengalir dari arah barat rumah Sukiman.
Sumber : tangerangexpres.id
Posting Komentar untuk "Akibat Dikelilingi Pagar Beton Tetangga, Rumah Warga Karang Anyar Jadi Langganan Banjir"